SuaraKita.id – Memperingati HUT kemerdekaan Republik Indonesia Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) menyelenggarakan sarasehan kebangsaan jilid 2 yang bertajuk ‘Menuju Kemerdekaan Sejati, Kedaulatan Ekonomi & Keadilan Sosial yang di gelar di markas PP SI di kawasan Taman Amir Hamzah, Menteng Jakarta, Minggu (14/8/2022).
Tampak hadir sebagai pembicara utama antara lain La Nyala Matalitti Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ketua Umum Syarikat Islam Dr. Hamdan Zoelva, pakar tata negara Prof. Refly Harun, pengamat politik Rocky Gerung dan ekonom universitas Indonesia Dr. Faisal basri. Hadir ratusan peserta dari berbagai perwakilan ormas Islam dan umum yang memenuhi tempat acara.
Ketua DPD RI La Nyala Mataliti menyoroti makna kemerdekaan yang saat ini di kuasai para Oligarki utamanya di sumber daya ekonomi.
Pengamat politik, Rocky Gerung menyoroti masih saja negara abai terhadap permasalahan nasional utamanya adanya surplus APBN yang tidak di belanjakan untuk ekonomi membantu rakyat. Besar kemungkinan di tahan buat beli suara rakyat di pemilu mendatang.
Sementara ekonom UI Faisal Basri menyoroti ketimpangan ekonomi Indonesia dngan negara lain.
Menurut Faisal padahal startnya barengan misalkan tahun 1950 an GNP Indonesia U$ 400 sama dengan Korsel, Malaysia dan Thailand. Tapi setelah 70 tahun ini negara Korea selatan GNP U$ 40.000, Malaysia U$ 13000, Thailand U$14.000 sedangkan Indonesia U$ 4000.
“kita naik 10 kali lipat sementara negara lain naik ratusan kali lipatnya. Oligarkis utamanya tambang Batubara demikian makmurnya.Hanya dimiliki 11 orang tapi kuasai 70 persen tambang. Yang tahun lalu berpendapatan 500 an triliun tapi tidak di kenai cukai oleh negara. Ada indikasi uang tersebut buat dana dana politik”, terang Faisal.
Sementara Refli Harun menyoroti tentang PT yang masih 20 persen seharusnya PT Nol persen. Ferry Juliantono Sekjend PP SI akan terus bikin gerakan civil socety dalam waktu dekat akan demo akbar ke Monas.
Nampak hadir sejumlah aktivis dalam acara ini Koordinator Aliansi Aksi Sejuta Buruh yang juga Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat, SatyaDarma pelawi, Eki Pitung, Desy, Ahmad kadri, dll.
Pada kesempatan ini Aktivis Pergerakan, Andrianto mengatakan, menyambut baik gelaran diskusi kebangsaan ke 2 dari SI ini yang beririsan dengan jelang HUT kemerdekaan ke 77.
Menurutnya, makna kemerdekaan makin jauh dari harapan masyarakat, Banyak resource sumber daya alam (SDA) yang dinikmati para Oligarkis yang masih ngotot ingin pertahankan dominasi politiknya untuk mencengkram ekonomi.
Upaya untuk amandemen 3 periode terus di lakukan baik sembunyi maupun terbuka. Presiden Jokowi pun makin aktif menggalang para relawannya maupun galang parpol di luar PDIP.
“Adalah lucu bilamana ada Menteri nya malah sibuk pencapresan. Padahal dunia di ambang krisis energi dan pangan. Bila tidak di respon arif gerakan masyarakat seperti yang di tunjukan dalam demo Sejuta Buruh bisa jadi snow ball perlawanan rakyat”, pungkasnya.
(Agusto/SK)