Lombok Barat NTB – Suarakita.id Sisa hewan ternak sakit yang terkonfirmasi PMK di Lombok Barat secara keseluruhan telah dinyatakan sembuh, sehingga menjadikan zero PMK di Lombok Barat.
Capaian ini berdasarkan dari evaluasi Posko Ops Aman Nusa II Lombok Barat, yang mengkonfirmasi bahwa, selain tidak ada lagi hewan ternak yang sakit, tidak ada penambahan hewan ternak yang terjangkit, Kamis (4/8/2022).
Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirtasto Adi Nugroho, SIK melalui Kabag Ops Kabag Ops Kompol Dhafid Shiddiq, SH., SIK., MM menjelaskan, kini pihaknya lebih memfokuskan kepada vaksinasi PMK.
“Dengan situasi sekarang ini, tidak berhenti begitu saja, tentunya tetap melakukan upaya-upaya penanganan, walaupun sudah tidak ada lagi hewan ternak yang sakit terkait PMK,” ungkapnya, Jumat (5/8/2022).
Bahkan pihaknya akan lebih meningkatkan langkah pencegahan, untuk menjaga agar tidak ada lagi hewan ternak yang terjangkit.
“Salah satunya, dengan meningkatkan kegiatan vaksinasi, serta upaya pencegahan penyebaran PMK seperti yang telah kita lakukan, yaitu penyekatan terhadap hewan ternak,” pungkasnya.
Menurutnya, Keberhasilan ini merupakan upaya kerja keras Satgas Aman Nusa II dan instansi terkait, seperti TNI, dinas pertanian dan peternakan kab lobar. Termasuk juga Keswan, serta balai karantina wilker lembar serta tidak terlepas dari dukungan Masyarakat itu sendiri.
Khususnya Masyarakat peternak, yang mulai menyadari bahwa vaksinasi itu penting, dalam pencegahan PMK ini.
“Untuk Vaksinisasi total target 12.202 dalam wilayah Lombok Barat dan data manual ternak yang sudah tervaksinasi sampai saat ini sebesar 8.075 ekor,” katanya.
Dengan perkembangan Zero PMK di Lombok Barat saat ini, berdampak kepada tujuh Kecamatan yang saat ini masuk zona hijau (0 kasus). Yakni Kecamatan Gerung, Labuapi, Kuripan, Kediri, Lingsar, Gunungsari dan Batulayar. Hal ini menunjukan bahwa wabah ini jika menanganinya dengan cepat dan tepat makan perkembanganya akan dapat segera diatasi.
Kabag Ops menjelasakan secara rinci bahwa pada hari sebelumnya terdapat 57 ekor hewan ternak yang sakit, namun kini sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk kasus baru, hewan ternak yang mati, maupun potong paksa, tidak ada penambahan.
“Sehingga kita fokuskan kepada vaksinasi kepada hewan yang sehat dan penyemprotan desinfektan pada kandang-kandang kumpul milik warga secara menyeluruh. Untuk menghambat penyebaran virus,” pungkasnya.
Demikian juga dalam mencegah penyebaran virus, dengan tetap memperketat penyekatan hewan ternak di pelabuhan Lembar dan Gilimas.
Tidak ada peningkatan kasus hewan ternak yang terjangkit wabah sebanyak 0 ekor (0%) dari hari sebelumnya, dimana tidak ada Kecamatan yang mengalami peningkatan.
( Adm//Ntb )