Sukamakmur, Radar SERBU – Wakil Ketum SERBU (Serikat Buruh Pekerja Penerbit Percetakan Media Perisai Pancasila-red), M Ibrahim Arsyad mengaku telah menjadi korban penipuan sebanyak Rp.29 Juta.
Dikabarkan kejadian Minggu, 23 Pebruari 2025. ungkap Ibrahim (sapaan akrab-red) terkonfirmasi oleh media bermula dari kontak WA +62857-6164-9105 sekira jam 14.30 Wib muncul diduga profil Whatts Apps teman lama SMA di Temanggung (Jawa Tengah) bernama Danasworo Nurprasetyo. Anehnya muncul namanya seolah-olah sudah disimpan, padahal belakangan diketahui nomor baru yang belum tersimpan sama sekali sehingga terkecoh.
Awalnya dia say hello ke saya, nanya kabar. ungkap Ibrahim memelas (24/2/2025) kepada media.
Kemudian ia menyampaikan sedang ada transaksi jual-beli alat berat excavator bekas. Diceritakan dijual harga 800-850 Juta, kalau baru harganya 1,2 Milyar.
Singkat cerita meminta Ibrahim Arsyad diakui sebagai saudaranya untuk mendealkan harga. “Kalau bisa ditahan mentok diharga 800 Jt, nanti ada bagian komisi 30 persen dari keuntungan bersih,” demikian iming-iming yang disangkanya (Ibrahim-red) Mas Danas, teman SMA nya.
Modus tersebut terjadi transaksi via call wa dengan calon pembeli sesuai arahan (Danas) bernama Hendrik Wijaya +62857-6164-7728 dan keberadaannya mengaku di Semarang.
Dia langsung menawar 780 Juta, ditahan 825 dan akhirnya sepakat pada angka 800 Jt. lanjut Ibrahim.
Kemudian Hendrik meminta nomor tujuan transfer untuk DP (Down Payment) yang diberikan Danasworo tersebut via nomor rekening atas nama Novita Sari, mandiri 1050021110642.
Hendrik juga meminta rekening Ibrahim Arsyad dengan alasan pelunasan dijanjikan akan dikirim ke rekeningnya, sesuai pesan yang disampaikan lagi-lagi mengaku Danasworo.
Setelah itu Danas menelpon wa agar pak Hendrik Wijaya mengirimkan nama-nama yang akan hadir ke lokasi untuk disiapkan undangan.
Seolah-olah Hendrik mengaku mengirimkan istrinya bernama Memei Melinda_yang katanya sedang hamil tua_ bersama 2 mekanik bernama Rudianto dan Yamien, dengan menaiki mobil Fortuner hitam l 1433 ujt, paling lambat sampai ke acara kurang lebih 15 menit. “Padahal undangan belum dibuat,” akui Ibrahim.
Lagi-lagi skenario dijalankan menurut komunikasi wa, langsung dijemput Danasworo yang sebelumnya tertahan di pos jaga. Iphone Melinda ditahan di pos jaga dan agar disampaikan pesan ke pak Hendrik komunikasi lewat hp kecil.
Selanjutnya pemeriksaan excavator 2 mekanik dan Melinda menyatakan barang ok. selanjutnya menunjukkan bukti transfer senilai 100 jt dan 280 jt yang ditujukan rekening Novita Sari, dan mengatakan pelunasan akan disampaikan setelah invoicenya keluar.
Setelah dicek oleh bendahara unit 1 wa +62 895-0582-9682 menyatakan sudah diterima DP 380 Jt.
Selanjutnya Ibrahim diminta Danasworo menanyakan biaya angkutan dan pengawalan, dan disebutkan 29 juta, setelah ditawar deal di harga 27 juta dan include harus dibereskan sebelum dikeluarkan invoice . Danas juga meminta memberitahukan ke Hendrik bahwa biaya angkutan dan pengawalan 45 juta dan Hendrik ok.
Selanjutnya Danas juga menyampaikan kelebihan 18 Juta untuk tambahan 30 persen, dia sudah cukup yang 70 persen dari keuntungan.
Singkat cerita Danas mengirimkan transfer pelunasan senilai 180 Juta dan yang 40 gagal karena limit, kemudian dia cari alternatif kerabatnya dapat 23 Juta, sisanya 17 Juta dan meminta Ibrahim Arsyad agar mengusahakan uang tersebut! beber Ibrahim sambil dijanjikan uang yang dipinjam akan dikembalikan 20 Juta. Iming-iming Danas.
Selanjutnya Danas pada pukul 18.10 Wib meminta izin ganti nomor dengan alasan lowbet ke nomor +62 856-6426-1173.
Lantaran kondisi keuangan dirinya minim, akhirnya Ibrahim Arsyad (merasa penting-red) sehingga meminta bantuan teman bernama E. Pranoto, dengan janji 1 jam kemudian uang akan dikembalikan. tukas Ibrahim.
Akhirnya dipinjamkan dengan pesan E. Pranoto kepada Ibrahim supaya uang itu segera dikembalikan karena untuk perputaran usaha.
Merasa agak janggal, Ibrahim video call Danas, nampak wajah seperti temannya tapi gambar dan gerak agak kaku, tapi mungkin karena iming-iming keuntungan, keraguan pun ditepis.
Sedangkan 27 Juta, Danas hanya bisa mengusahakan 15 Juta dari gadai BPKB mobil dan angka 2 Juta dari supirnya, kekurangan 10 Jt lalu Danas melancarkan modus kembali meminta bantuan Ibrahim agar mengusahakan uang tsb.
Ungkap Ibrahim sambil memutuskan pinjam kembali ke Abangnya yang ada di Mojokerto dan langsung ditransfer juga ke atas nama rekening Novita Sari.
Setelah lengkap semua, modus kembali dilancarkan dengan dalih bendahara meminta pulsa sebesar Rp. 1,5 juta untuk hp pimpinannya no 082185461405.
Bahkan ironi uang sebesar Rp. 1,3 Juta Danas kembali meminta bantuan Ibrahim dengan meminjam rekan lainnya bernama Oscar dan langsung ditransfer 1,5 jt dengan janji 1 jam dikembalikan.
Setelah ditransfer pulsa senilai 1,3 juta bendahara menyatakan lengkap dan invoice segera ditandatangani.
Berita disampaikan ke Hendrik dan menyatakan akan segera mentransfer pelunasan senilai Rp. 475 Juta (dalih akan dilebihkan 10 Juta yang mestinya 465 Jt). Setelah ditunggu 15 menit tak juga ada kabar bahkan koneksi hilang, selang beberapa lama muncul kembali dengan menyatakan transaksi batal.
Ibrahim Arsyad _shock_ sesaat sambil menyatakan curiga dan tersadar, “Saya _crosscheck_ telepon wa langsung ke nomor teman SMA bernama Danasworo yang lama+62 815-8424-1515 menyatakan sedang mengemudi didaerah Bekasi dan menyatakan akan menghubungi kembali setelah sampai di rumah, serta terkejut dan tidak nyambung dengan kejadian yang saya ceritakan”.
Sadar ditipu, Ibrahim berencana melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib (endi)