PONTIANAK, Anggota DPRD Kalbar Fraksi PAN, Tony Kurniadi santai menjawab tantangan Direktur Teknik dan Pemasaran Perusda Aneka Usaha, Wahyu Cundrik yang mengajaknya debat terbuka pasca pandangan akhir Fraksi PAN DPRD Kalbar, Selasa (28/11/2022) yang kembali menagih janji Gubernur Kalbar untuk membubarkan Perusda.
Legislator Kalbar Dapil Sambas ini mengaku siap bertemu di arena debat asalkan Gubernur Kalbar Sutarmidji juga dihadirkan dalam debat terbuka itu.
“Kalau ngajak debat, ibarat kata kecil telapak tangan, antena parabola pun saya tadahkan, tapi dengan catatan Gubernur Sutarmidji harus hadir,” tegas Tony Kurniadi, Jumat (2/12/2022).
Tony mengaku siap berdebat soal Perusda Aneka Usaha. Ia pun mempersilakan Direktur Teknik Perusda menyiapkan tempat. Selain itu, Tony juga menantang debat disiarkan live streaming dan menghadirkan media.
“Jadi dalam debat terbuka tersebut, Gubernur didampingi Perusda versus Tony Kurniadi. Tanpa Gubernur Kalbar percuma, karena yang punya kewenangan membubarkan itu ada di Gubernur, bukan Direksi Perusda,” terangnya.
Tony menjelaskan, pandangan Fraksi PAN DPRD Kalbar terkait pembubaran Perusda Aneka Usaha ditujukan kepada Gubernur Sutarmidji, bukan ke Direksi.
Sebab, Gubernur Sutarmidji sendiri pernah menyatakan bakal membubarkan Perusda Aneka Usaha jika tiga bulan dievaluasi tak ada perkembangan.
“Tujuan kita ke Gubernur, karena Gubernur pernah berjanji, pernah berucap jika Perusda tak benefit akan dibubarkan. Itu yang kami tagih,” ungkapnya.
Karena itulah, Fraksi PAN DPRD Kalbar mempertanyakan janji tersebut. Sebab, PAN menilai belum ada perkembangan signifikan Perusda, termasuk memberikan pendapatan asli daerah.
Keresahan ini juga dikeluhkan Pemerintah Provinsi Kalbar sendiri, yakni Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan beberapa waktu lalu. Wagubpun kata Tony, mengakui Perusda tak berinovasi dan tak menyumbang PAD.
Menurut Tony, bicara Perusda harus utuh, tidak bisa bicara sepotong-sepotong. Sebab, sejak Perusda berdiri, sudah banyak APBD Kalbar yang dikucurkan untuk membangun badan usaha milik daerah. Tapi, faktanya hingga kini belum memberikan kontribusi bagi Kalbar.
Bahkan, secara mengejutkan, Perusda kembali mengajukan penyertaan modal dengan nilai fantastis. Padahal, tak menunjukkan kinerja yang positif.
Justru, lanjut Tony jika Perusda dibubarkan maka persoalan di BUMD tersebut semakin terkuak. Apa saja yang menjadi masalah sehingga Perusda tak maju-maju.
“Apakah ada ulah oknum tertentu yang membuat Perusda tak maju-maju,” pungkasnya.***