*JAKARTA* – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung penyelenggaraan International Business Solution Expo (IBSE) pada 22-24 April 2024 di Jogja Expo Center (JEC). Mengundang perwakilan dari 20 negara, 200 lebih eksibitor, dan 90 komunitas. Target pengunjung diperkirakan mencapai 35 ribu orang.
“IBSE 2024 lebih dari sekadar pameran. Karena selain mempertemukan para pengusaha juga mempertemukan perusahaan dengan potensial angkatan kerja, potensial pemagang internasional, serta membentuk ekosistem wirausaha baru,” ujar Bamsoet usai menerima pengurus Junior Chamber Indonesia (JCI), di Jakarta, Kamis (14/3/24).
Pengurus JCI yang hadir antara lain, National President M. Adib Fikri, Senator Coach Wulan, National Treasure Natasha, dan National General Legal Council Athika.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, dunia sudah semakin bergerak ke arah digitalisasi. Interaksi manusia, perputaran ekonomi, hingga dunia pendidikan akan lebih banyak berada di ruang digital seperti media sosial hingga metaverse. Sebagai gambaran, lembaga akuntan publik dan lembaga riset bisnis Price Waterhouse Cooper (PwC) melaporkan, potensi ekonomi dari dunia metaverse pada 2019 mencapai USD 46,4 miliar. Berpotensi meningkat menjadi USD 476,4 miliar pada 2025 dan meningkat lagi menjadi USD 1,5 triliun pada 2030.
“Di Indonesia, pada tahun 2022 lalu saja, Google Temasek, Bain and Company mencatat pertumbuhan ekonomi digital kita mencapai 22 persen dengan nilai ekonomi sebesar USD 77 miliar, menyumbang 40 persen dari total transaksi digital ASEAN. Proyeksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dinilai sangat menjanjikan. Pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai USD 130 miliar,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, Indeks Daya Saing Digital Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Dari tahun 2020 tercatat sebesar 27,9, menjadi 32,1 di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022 kembali meningkat menjadi 35,2, dan tahun 2023 meningkat lagi menjadi 38,5. Artinya selama kurun waktu 3 tahun terakhir, indeks daya saing digital Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan sebesar 37,3 persen.
“Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia juga didukung tingginya tingkat penetrasi internet yang hingga awal Maret 2023, menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) telah menyentuh angka 215,6 juta user atau sekitar 78,2 persen dari total populasi. Besarnya potensi ekonomi digital dan ekosistemnya ini, tidak boleh luput dibahas dalam IBSE 2024. Karena masa depan Indonesia, salah satunya terletak pada sejauh mana kita mampu melakukan digitalisasi,” pungkas Bamsoet. (*)