Sri Baginda,
Yang Mulia para pemimpin ASEAN;
Yang Mulia para pemimpin mitra wicara ASEAN;
Ibu dan Bapak yang saya hormati,
Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemimpin dan undangan yang hadir.
Selama tiga hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan menghasilkan 90 outcome documents, dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret dengan mitra.
Selama pertemuan, saya menangkap optimisme dan energi yang positif dari seluruh yang hadir.
Jujur saya katakan, ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil, dan kawasan yang sejahtera.
Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas.
Ini adalah fondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk dunia. Inilah esensi yang dibangun keketuaan Indonesia, menjadikan ASEAN matters sebagai epicentrum of growth.
Tapi tugas kita belum selesai, pekerjaan besar ASEAN tidak mungkin selesai dalam satu keketuaan saja.
Kita akan terus menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global.
Untuk itu, kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan menavigasi perbedaan menjadi persatuan.
Kita harus menjadi nahkoda di kapal kita sendiri.
Dan, ini saatnya tongkat keketuaan diserahkan ke Laos.
And now, we pass the baton to Lao PDR.
Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua.
Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan terhadap Keketuaan Indonesia di 2023.
Dan dengan demikian, KTT ke-43 ASEAN dan KTT lainnya secara resmi saya tutup.
Selanjutnya, saya mengundang Yang Mulia Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Lao PDR untuk meneruskan keketuaan ASEAN di tahun 2024.