Tokoh oposisi Rizal Ramli mengungkap adanya dugaan ambisi terselubung anak-anak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memperkaya dirinya dan keluarga melalui cara “dagang kekuasaan” atau yang disebut influence trading.
Saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023), tokoh pergerakan itu membongkar peristiwa pertemuannya dengan Jokowi dengan pembicaraan cara menjadi orang terkaya di Indonesia.
“Pada dasarnya saya bilang ke Jokowi mau paling kaya di Indonesia ini gampang Mas, ada bisnis yang nggak ada resikonya dagang kekuasaan Mas, nggak ada resiko pasti dapat apalagi berkuasa gampang banget. Saya bisa aturin kok mas 3 tahun jadi orang minimal 30 paling kaya di Indonesia tapi apa Mas tega,” Ujar yang akrab disapa Bang Rizal ini dengan lantang.
Secara spontan pun Jokowi saat itu menjawab tidak.
“Nggak Mas saya nggak tega makanya saya minta anak-anak saya tetap tinggal di Solo,” Ucap Jokowi yang ditirukan Bang Rizal.
Seiring berjalannya kepemimpinan Jokowi, rupanya Presiden RI ini diam-diam menjalani arahan Bang Rizal melalui anak, menantu dan keluarganya. Bang Rizal menyesalkan sikap orang nomor satu di Indonesia itu.
Bisnis Anak Jokowi
Setidaknya ada enam belas jenis usaha yang dikelola Gibran dan Kaesang anak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sang Pisang, Goola, Mangkokku, Ternakopi, Siap Mas, Markobar, Kerjaholic, Enigma Camp, Hompimpa Games, Ternak Lele, Sang Javas, Madhang, Chili Pari, TRICKS, Saham Rakyat, Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP).
Data tersebut disampaikan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai ada yang tak wajar dengan sumber dana bisnis Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming.
“Jadi aneh kalau ada bisnis kuliner disuntik pendanaan sangat besar, akan jadi tanda tanya apa dasar investor melakukan pembiayaan sangat besar,” ujarnya, Selasa (11/1/ 2022).
Bang Rizal mengamati beberapa perusahaan tersebut tumbang satu persatu. Ia menduga 60 investor yang bergabung ke perusahaan tersebut berpotensi money londry.
“Kan usahanya bangkrut bisnis ini kan hanya front-nya aja, dari awal 60 kan sekarang sudah berkurang tapi duit investor sudah masuk, siapa yang invest di situ yaitu pengusaha yang perlu pengaruh menarik perhatian Jokowi,” Bebernya.
“Ini kan KKN karena orang biasa nggak punya kesempatan, nggak punya cantelan. Yang terjadi anaknya jadi Bupati menantunya jadi Walikota pacarnya jadi Bupati lagi semua ngikut ke bawah jadi kita harus fokus kita harus babat KKN ini kalau ingin Indonesia maju,” Tutup mantan Menko Ekuin.
(Agt/SK – Sumber: Pantau.com)