Refleksi Harkitnas ke 117 menuju Indonesia Emas 2045
Oleh: Bangun Sitohang*
Setiap peringatan tentu memilki cerita sejarah panjang yang saling berkaitan sebagai sebuah proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada kesempatan ini, tulisan ini lebih memaknai peringatan dari aspek kebangkitan nilai kebersamaan (persatuan ) dari organisasi Budi Utomo, sedangkan rangkaian sejarahnya mungkin di era digitalisasi saat ini sudah tertuang di berbagai literatur dan biarlah para sejarawan yang menguraikannya. Saya hanya ingin mengajak kita berkontemplasi tentang Refleksi Harkitnas 2025 sebagai momentum menuju Indonesia Emas 2045 ( perspektif nilai juangnya).
Tanggal 20 Mei selalu diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Refleksi peringatan tentu mengingatkan pada satu peristiwa atau situasi yang menjadi sejarah perjuangan para pahlawan bangsa yang berniat tulus untuk lepas dari belenggu penjajahan menuju kemerdekaan. Untuk kuatnya sebuah perjuangan tentu bukanlah hal mudah, tapi membutuhkan tekad yang kuat dengan perjuangan bersama, sesuai tema Harkitnas ke 117 ; “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”.
Konstruksi berpikir para pejuang bangsa pada tahun 1908 saat mendirikan Budi Utomo adalah penekanan pada pentingnya membangkitkan semangat kebersamaan ( persatuan ). Bahwa dari berbagai literatur sejarah, berdirinya organisasi Budi Utomo umumnya digerakkan para pemuda dan mereka mentrigger atau membuat ajakan untuk bangkit secara bersama menuju satu negara bangsa ( lepas dari penjajahan ). Organisasi Budi Utomo merupakan rangkaian sejarah perubahan karakter bangsa sehingga muncul 20 tahun kemudian sumpah pemuda 1928 yang lebih meneguhkan satu tekad untuk merdeka menjadi negara bangsa. Itulah sebabnya kita perlu merefleksikan Harkitnas 2025 Menuju Indonesia Emas 2045 (red: 20 tahun mendatang ).
Dari rangkaian sejarah perjuangan 1908 – 1928 para pejuang bangsa telah melahirkan apa yang kita kenal dengan Hari Sumpah Pemuda, selanjutnya dari uraian sejarah organisasi Budi Utomo jika dianalogikan bahwa Harkitnas Tahun 2025 ke 2045 ( 20 tahun ke depan ) maka saat inilah diberdayakan potensi kekuatan generasi muda ( gen Z dan Milenial ) menjadi generasi emas 2045. Dari perjalanan menuju 20 tahunan tersebut, tentu segenap komponen bangsa untuk memikirkan langkah-langkah bijak untuk membangun potensi kaum pemuda saat ini agar cita-cita untuk mencapai Indonesia emas 2045 terwujud ( 100 Tahun Indonesia Merdeka ).
Dari perspektif pembangunan Sumberdaya Manusianya sudah tepat mulai tahun 2025 pemerintah telah membuat kebijakan yang tepat yakni program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) karena kita tentu ingin memncapai generasi muda yang tumbuh sehat ( meminimalìsir isu stunting). Pada sisi lain, dalam upaya mencerdaskan bangsa, juga sudah dibuka kesempatan memperoleh pendidikan melalui pembukaan Sekolah Rakyat. Kedua konsep pembangunan Generasi Z dan Milenial tersebut seiring sejalan untuk memperoleh Generasi Emas 2045. Namun jika suatu saat kita sudah memiliki generasi muda yang sehat jasmani dan rohani, muncul pertanyaan, apakah Mereka sudah dijamin generasi Indonesia Emas? Tentu masih ada lagi perioritas yang harus kita lakukan mulai 2025 ini yaitu memberikan GIZI KEBANGSAAN (aktualisasi nilai Pancasila, implementasi norma UUD 1945 dan turunannya , semangat Bhinneka Tunggal Ika serta sikap Bela Negara menjaga NKRI ). Jika Gizi Kebangsaan tercukupi maka Indonesia Emas akan terwujud karena terpatri Generasi Indonesia yang berkarakter dan berwawasan Kebangsaan Indonesia. Semoga.
*Dr.Drs.Bangun Sitohang,MM. Ketua Belajar Menjadi Orang Indonesia ( BeMOI )