Rayakan Natal Bersama Mantan Kepala BNN dan Kapolda Bali Petrus Golose, Bamsoet Dorong Perayaan Natal Sebagai Sarana Memperkuat Kerukunan Antar Umat Beragama*

 

*BALI* – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menuturkan perayaan Natal 2024 bukan hanya menjadi momen religius bagi umat Kristiani, tetapi juga menjadi sarana memperkuat komitmen untuk mewujudkan cinta kasih kemanusiaan di tengah keberagaman. Dengan mengimplementasikan ajaran agama secara konsisten melalui tindakan nyata, umat beragama dapat berkontribusi besar bagi kemajuan Indonesia, menciptakan kedamaian dan kerukunan yang merupakan syarat mutlak bagi pembangunan yang berkelanjutan.

“Dalam Natal tahun 2024, marilah kita menjadikan perayaan ini sebagai momentum untuk membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Cinta kasih adalah kunci untuk menumbuhkan harmoni di tengah kebhinekaan yang pada akhirnya menjadi landasan bagi kemajuan Indonesia secara keseluruhan. Melalui aksi cinta kasih yang berkelanjutan, Indonesia dapat menatap masa depan dengan optimisme serta menjadikan keragaman sebagai kekuatan dan bukan sebagai sumber perpecahan,” ujar Bamsoet saat menghadiri open house perayaan Natal di kediaman mantan Kepala BNN dan mantan Kapolda Bali Komjen Pol (Purn) Petrus Golose, di Ubud Bali, Rabu (25/12/24).

Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 serta Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia tercatat lebih dari 273 juta jiwa yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, dengan 733 bahasa daerah yang berbeda, lebih dari 300 kelompok etnis dan 6 agama yang diakui. Hasil penelitian Setara Institute menunjukkan bahwa konflik yang sering terjadi di Indonesia sebagian besar dipicu oleh intoleransi dan kesalahpahaman antar suku, ras dan agama.

“Dalam konteks ini ajaran cinta kasih yang dihayati dan diimplementasikan oleh setiap individu dapat menjadi senjata ampuh dalam meredam potensi konflik, menciptakan iklim yang kondusif bagi dialog antar umat beragama. Sebagaimana kandungan dalam ajaran semua agama, cinta kasih akan selalu menjadi fondasi yang terpenting bagi kehidupan manusia yang damai dan sejahtera,” kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia dan Wakil Ketua Umum FKPPI serta Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, kerukunan antar umat beragama sangat penting dalam konteks keberagaman Indonesia. Kerukunan antar umat beragama juga berperan penting dalam mendorong pembangunan ekonomi. Dengan adanya kerjasama antar komunitas agama, peluang untuk investasi dan bisnis akan meningkat.

“Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa sektor pariwisata di daerah-daerah yang terkenal dengan kerukunan antar umat beragama, seperti Bali dan Lombok, mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini membuktikan bahwa kerukunan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga dapat mendatangkan manfaat ekonomi,” pungkas Bamsoet. (*)

Pos terkait