Jakarta, Radar SERBU –
Proyek Pasar Grosir Cililitan semula mutlak asset Pemda DKI berupa Terminal Cililitan ini dilaksanakan dengan skema bangun, guna, dan serah atau BGS (build, operate & transfer) dengan masa kerja sama selama 25 tahun setelah proyek beroperasi secara komersial.
Untuk mendirikan PGC I yang menelan investasi senilai Rp 250 miliar, ini Wahyu berkongsi dengan Ian Wisan, pemilik sekaligus pendiri Trivo Group.
Patut diduga, sejak zaman Gubernur Sutiyoso hingga Gubernur Pramono Anung kini, menurut Ketua Presidium Relawan Tegak Lurus Prabowo Ir. H. Arse Pane telah berhasil merealisasikan kerjasama B.O.T antara pemilik Mall PGC, Wahyu Dewanto dengan pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota. Kemana keuntungan dari kerjasama tsb?
Mall seluas 1,6 hektar ini juga dilengkapi fasilitas terminal transit modern dan terletak dibawah gedung, ujar H. Arse Pane yang dikenal selaku Ketum SERBU sebagai realisasi kerja sama dengan pemerintah Provinsi Jakarta dan patut dipertanyakan asset milik daerah itu sesuai diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (“Permendagri 19/2016”).
Skema pembangunan BOT dalam Permendagri 19/2016 dikenal dengan istilah Bangun Guna Serah (“BGS”).
Ibrahim Arsyad, ST selaku Ketua OKK di Relawan (Organisasi Kaderisasi Keanggotaan-red) pada hari Minggu (1/6/2025) meminta dengan tegas kepada Saudara Gubernur DKI Pramono Anung untuk segera menindaklanjuti laporan dari H. REFLIS AMRA Wakil Sekjend Tegak Lurus Prabowo, terkait hal sewa-menyewa kios secara transparan. Ingat ini asset milik rakyat!
“Tolong jangan ada yang ditutup-tutupi. Kami ingin tidak ada lagi sebutan antara pihak pemilik kios dengan penyewa kios,” semua sama dimata hukum karena Mall PGC adalah asset milik Pemprov. DKI.
Perlu diketahui khalayak, Proyek PGC II telah dibangun seluas 38 Ribu M2, atau hanya berukuran setengah dari PGC I.
Sentra perdagangan terbesar di wilayah Jakarta Timur itu meiliki luas 74 Ribu M2. Tercatat dari penelusuran tim Relawan, ada 650 unit kios dan 350 konter telah memenuhi PGC II ini.
Sehingga sekitar 3 ribu kios akan memenuhi PGC I dan II secara keseluruhan. Pihak Pemprov. DKI pun optimis, proyek barunya itu dapat menyusul kesuksesan yang diraih Proyek PGC I.
Pembangunan proyek PGC II ini menghabiskan dana sekitar Rp.150 Miliar. Pembangunan ini dilakukan dengan bekerjasama Artha Graha.
Untuk pembiayaan tsb dilakukan dengan Bank Artha Graha. Diketahui pihak perbankan milik Pengusaha asal Medan “Tomy Winata” sudah commit Rp.150 Miliar dengan jatuh tempo 3 tahun. Waktu itu (2006-red) dicatatkan! Ist/Tim