Oleh Hasan Assagaf
Kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri, banyak melakukan inovasi dan perubahan di internal Polri.
Sosok yang tenang, rendah hati dan cerdas sangat memahami akar masalah ditubuh Polri dan masyarakat Indonesia.
Kehadirannya diruang publik sangat berwibawa dan pernyataannya tidak membuat kegaduhan yang dapat melukai hati dan perasaan rakyat Indonesia.
semua pihak di rangkul dan diajak untuk terlibat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Saya mencermati setiap masalah yang terjadi ditengah masyarakat direspon dengan pendekatan yang humanis dan sebaliknya bersikap tegas dan keras bila pelanggaran itu dilakukan oleh anggota kepolisian sendiri, tidak perduli apapun pangkat dan jabatannya, terbukti sekelas Jenderal Bintang sekalipun “Digigit Sigit.”
Mengapa sikap itu dilakukan! karena negara telah memberi fasilitas, gaji, tunjangan besar dll kepada Polri dari hasil pajak rakyat Indonesia, sehingga kehadiran polri di tengah masyarakat adalah untuk mengabdi, melayani dan mengayomi rakyat Indonesia tanpa diskriminasi.
Apa yang ditunjukan Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah ciri pemimpin yang berpihak kepada rakyat, hasilnya kini Polri ditangan Sigit menuai simpati dan kepercayaan rakyat Indonesia.
Kerja keras untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan mendorong transformasi di tubuh Polri sehingga tampil menjadi Institusi yang modern, profesional dan benteng penegakan hukum yang humanis dan berkeadilan, merupakan tugas berat dan tanggung jawab keseinambungan kepemimpinan di semua tingkatan.
Jenderal Bintang empat itu dinilai mampu dan berhasil menahkodai Polri dan melawati badai besar yang menghantam institusi yang di pimpinnya.
tantangan selanjutnya didepan mata, adalah menjaga netralitas Polri dan menciptakan situasi yang aman, damai dan kondusif dalam rangka menghadapi momentum Pesta Demokrasi, Pemilu dan Pilpres tahun 2024.
Penulis adalah Ketua Jaringan Hukum Progresif Indonesia.