*Nasihat*

Oleh : Idat Mustari

Assalamu’alaikum

Jika saja syarat memberi nasihat itu harus orang yang terjaga kesuciannya, yang tidak ada kesalahan dan dosanya, niscaya pula tidak ada seorang pun yang boleh menasihati orang lain, kecuali Rasulullah saw, dan para Nabi.

Padahal Rasululah saw pernah bersabda :”Barang siapa yang menunjukan (mengajak) kepada kebaikan, makai a mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan kebaikan itu.” (HR. Muslim).

Nasihat itu bukan hanya seputar tentang ilmu agama melainkan sangat luas, boleh jadi saat seseorang gelisah kemudian dirimu nasihati dengan kata-kata yang menenangkan hingga jadi tenang atau memberi semangat orang yang sedang sakit atau mengingatkan pada para pekerja untuk bekerja dengan baik dan tentu banyak lagi.

Kata-kata yang baik akan jadi baik dan bernilai baik dalam pandangan Allah jika disampaikan dengan hati yang dipenuhi cinta, keluar dari hati
yang paling dalam karena kasih sayang.

Jika ada kesempatan memberi nasihat pada orang lain, maka nasihatilah orang lain bukan karena ingin mengubah hatinya, bukan pula karena ingin menghukumnya, bukan juga ingin menunjukan diri lebih baik melainkan karena ingin berbuat kebaikan. Tentu saja, ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kerendahan hati.

Begitupun jika diri kita yang diberi nasihat oleh siapa pun, selama nasihat itu baik dan benar, tak ada alasan bagi kita untuk menolaknya, seperti kata pepatah Arab,”” _Undzur ma qoola wala tandzur_ _man qoola”_ “lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan”.

Wallahu’alam
Smg bermanfaat

Met aktivitas, Met Jumatan semoga sehat selalu, bahagia selalu Panjang umur jangan lupa isi kencleng

_Salam Takjim_

Pos terkait