Kediri (3/8). Penerbangan internasional di Bandara Dhoho Kediri sebentar lagi akan terwujud. Mulai September nanti, bandara yang berlokasi di Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri ini akan melayani penerbangan umrah perdana dengan rute Kediri-Jeddah, Arab Saudi.
Hal ini disampaikan di hadapan seluruh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kota, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) se-Jawa Timur di Terminal Penumpang Bandara Dhoho Kediri, Kamis sore (1/8).
Bandara Dhoho yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) memiliki landasan pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway atau jalur perpindahan pesawat sepanjang 306 meter x 32 meter, dan 438 meter x 32 meter, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.
Bandara ini juga memiliki terminal penumpang seluas 18.224 meter persegi dengan kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun. Dengan fasilitas itu Bandara Dhoho bisa melayani penerbangan internasional, termasuk untuk haji dan umrah.
Maksin Arisandi, Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) mengatakan, di akhir tahun 2023 bandara ini selesai dibangun oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya. Lalu setelah melewati regulasi yang cukup banyak pada tanggal 5 April 2024 Bandara Dhoho Kediri bisa beroperasi.
Setelah beroperasi, Maksin melihat bandara ini bukan lagi milik perorangan atau korporasi, tetapi bandara ini adalah milik bersama warga masyarakat.
“Kami mengajak kepada hadirin sekalian, ayo kita sukseskan penerbangan di Bandara Dhoho yang menjadi kebanggaan masyarakat di wilayah Kediri dan sekitarnya,” ujarnya.
General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandar Udara Dhoho Kediri I Nyoman Noer Rohim menyampaikan, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan dengan Kementrian Perhubungan untuk dapat diberikan penetapan sebagai bandara domestik yang bisa melaksanakan penerbangan umrah.
“Karena di Bandara Dhoho Kediri ini sangat berpotensi untuk menggunakan pesawat besar langsung dari Kediri ke Arab Saudi, memungkinkan pasar untuk melayani jamaah umrah di wilayah Jawa Timur banyak sekali, khususnya bagian tengah selatan ke barat ini banyak sekali,” jelasnya.
Ia optimis, jika penetapan dari Kementrian Perhubungan sudah didapatkan maka dalam waktu dekat di bulan September nanti akan dilaksanakan penerbangan umrah perdana melalui Bandara Dhoho Kediri.
“Untuk itu kami perlu dukungan semua pihak agar bisa semakin berkembang,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran akses ke bandara, Pemkab Kediri berkolaborasi dengan Pemprov Jatim akan membangun sarana pendukung. Hal itu disampaikan Sukadi, asisten pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Kediri.
Dia mengatakan, proyek dalam waktu dekat adalah membangun jalan tol, rest area dengan kapasitas 10 bus besar, sentra UMKM, dan lain-lain. Bahkan Pemkab Kediri akan memberikan pelayanan Istimewa bagi jamaah umrah, yaitu transportasi penjemputan dan pengantaran dari Kediri maupun Kabupaten Kota di Jawa Timur secara gratis.
“Agar keinginan dan cita-cita dapat terwujud, kami harap bapak ibu yang hadir lebih intens dalam menjalin komunikasi dengan kami dan pihak-pihak terkait,” pungkas Sukadi di akhir sambutannya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) Wali Barokah Agung Riyanto yang hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi pihak-pihak yang mengupayakan penerbangan umrah di Bandara Dhoho Kediri dalam waktu dekat.
“Untuk menarik minat jamaah-jamaah bisa terbang umrah melalui di bandara ini, kami harap pihak penyelenggara, maskapai, maupun travel memberikan promo dan layanan yang menarik dan terjangkau,” katanya.
Hadir dalam acara tersebut pejabat dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) 1 Pemprov Jatim, Kasubdit Biro Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Jatim, serta beberapa pejabat Pemkab dan Pemkot Kediri. (Mzdha)