Jakarta, suarakita.id – Kominfo berencana menggelar Fokus Group Discussion (FGD) dengan para pegiat aksara nusantara untuk membahas lebih lanjut rencana digitalisasi aksara nusantara ke dalam perangkat digital pada 16 Agustus 2023.
FGD ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dari Agustus hingga November mendatang. Acara tersebut akan dilakukan secara bertahap dari FGD, uji coba virtual keyboard aksara nusantara, diskusi dengan produsen perangkat digital, hingga soft launching virtual keyboard aksara nusantara. Kegiatan ini difasilitasi oleh Kominfo dibawah unit kerja Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI).
Menurut Dirjen SDPPI, Dr. Ismail MT, pihaknya mendukung diskusi antara pegiat aksara nusantara bersama ahli it agar bisa menghadirkan aksara nusantara yang sudah mendapatkan Standar Nasional Indonesia (SNI) di perangkat digital, seperti aksara Kawi, Pegon, Jawa, Sunda dan Bali.
“Direktorat Jenderal SDPPI memfasilitasi kegiatan para pegiat aksara nusantara, karena ini merupakan sebuah upaya dan cita-cita yang bagus untuk menjaga budaya nusantara dalam perkembanga digital. Rangkaian diskusi perencanaan virtual keyboard aksara nusantara di perangkat seluler, nantinya akan di sosialisasikan ke seluruh vendor. Rangkaian kegiatan ini akan dimulai dari Agustus hingga November,” ungkap Ismail.
Pegiat aksara nusantara yang terlibat dalam kegiatan ini merupakan perwakilan masing-masing aksara yang sudah mendapat pengesahan SNI, antara lain Setya Amrih Prasaja & Arief Budiarto (aksara jawa), Dadan Sutisna & Agung Zaenal (aksara sunda), Carma Citrawati & Cokorda Rai Adi Pramartha (aksara bali), Diaz Nawaksara (aksara pegon), serta Aditya Bayu Perdana & Ilham Nurwasah (aksara kawi) yang kordinasinya difasilitasi oleh Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND).
Amelya Nugroho, Ketua Yayasan Budaya Nusantara Digital menyampaikan apresiasinya kepada Kominfo melalui SDPPI, karena berkenan memfasilitasi rangkaian acara tersebut, “Saya mewakili rekan-rekan pegiat aksara nusantara sangat mengapresiasi pihak Kominfo yang sudah mendukung kegiatan ini, tersedianya aksara nusantara pada setiap perangkat digital yang dipasarkan di Indoneaia merupakan tujuan utama dan cita-cita sejak lama dari para pegiat aksara nusantara & para pengajar bahasa daerah di sekolah, juga pengajar di pesantren (khususnya untuk aksara pegon) . Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) yang dulu mengawali kegiatan digitalisasi aksara nusantara hingga menghasilkan pengesahan SNI,” ujarnya.
“Terima kasih kominfo berkenan memfasilitasi karena ini merupakan salah satu dari tujuan utama dari rangkaian panjang kegiatan digitalisasi aksara nusantara di Indonesia,” pungkas Amel.