Jakarta. Suarakita.id,- Menindaklanjuti teleconference yang diadakan pada 9 Oktober 2020 dengan Kedutaan Besar Republik Prancis di Indonesia, SMA Pradita Dirgantara menandatangani Nota Kesepamahaman (MOU/ Memorandum of Understanding) dengan IFI (Institute Francais d’Indonesie). Kerjasama tersebut terkait pendirian, pengelolaan dan pengembangan layanan pendidikan dan kebudayaan bagi peserta didik. Acara diadakan secara luring di auditorium kantor puast Yayasan Ardhya Garini Jakarta pada hari ini, Selasa, 20 Oktober 2020.
Penandatangan dilakukan oleh ibu Nanny Hadi Tjahyanto sebagai ketua umum Yayasan Ardhya Garini dan Dr. Stéphane DOVERT selaku Direktur IFI (Institut Français d’Indonésie). Hadir dalam kesempatan ini Dr. Philippe GRANGE (Atase kerja sama bahasa Prancis), Madame Philomène Robin (Atase kerjasama pendidikan dan pendidikan tinggi) dan Kolonel (Eng) David Cordier (Wakil Atase Pertahanan). Penandatanganan nota kesepahaman ini juga dihadiri oleh Ibu Inong Fadjar Prasetyo Wakil Ketua Umum Yasarini sekaligus ketua PIA Ardhya Garini, Direktur Direktorat Pengembangan Sekolah Pradita Dirgantara, Dwi Agus Yuliantoro, Ph.D, Kepala sekolah SMA Pradita Dirgantara Dr. Yulianto Hadi, Para pejabat Pradita Dirgantara dan juga jajaran pengurus Yasarini.
“Program kerjasama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan ini antara lain Pendirian “Warung Prancis”, Program pembelajaran bahasa dan budaya, Program sister school, Program Studi Lanjut Prancis. Kerjasama ini merupakan wujud itikad baik untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mampu membangun budaya luhur, besar harapan kami dengan adanya kerjasama ini agar dapat membentuk para pemimpin bangsa seperti yang kita harapkan.” Tutur Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Stéphan DOVERT dari Pihak IFI (Institut Français d’Indonésie) dalam sambutannya mengungkapkan semangat atas kerjasama ini. “Saya mengucapkan sambutan dengan bersemangat karena kerjasama ini merupakan hubungan strategis antara Prancis dan Indonesia, kita harus sama-sama mempersiapkan generasi-generasi baru untuk pemimpin bangsa dengan pendidikan adalah kunci. Kerjasama ini tidak terbatas ruang dan waktu kalau bisa selamanya.” Tutur Bapak Stéphan DOVERT.
Hal-hal yang disepakati antara lain adalah pendirian warung Prancis di SMA Pradita Dirgantara guna memperkenalkan budaya Prancis dan Program studi lanjut Prancis yang akan memfasilitasi siswa yang akan melanjutkan studi lanjut di Prancis. Dalam Program studi lanjut Prancis siswa akan dipersiapkan mulai dari kelas X dengan persiapan Bahasa Prancis, sehingga di kelas XI, XII siswa sudah dapat belajar dengan pengantar Bahasa Prancis dengan guru penutur asli Bahasa Prancis. Program ini akan mempermudah siswa yang akan melanjutkan studinya di Prancis.
Program lain yang akan diinisiasi kedua belah pihak adalah sister school, dimana akan ada pertukaran siswa dan guru baik dari Indonesia ke Prancis maupun sebaliknya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan skill, kompetensi, pengalaman dan cross culture understanding.
Pihak SMA Pradita Dirgantara menyambut baik kerjasama ini. “Kita sangat senang karena penandatanganan ini merupakan lanjutan dari perbincarangan yang dilakukan melalui zoom sebelumnya, pada akhirnya terlaksana penandatanganan nota kesepahaman yang sekaligus menjadi gerbang kerjasama ini.” Ucap Dwi A. Yuliantoro, Direktur Direktorat Pengembangan Sekolah Pradita Dirgantara. pihak SMA Pradita Dirgantara juga berharap segera disusun Memorandum of Agreement (MoA) agar program ini segera terlaksana.
“Setelah adanya MoU diharapkan segera disusun MoA, saya harap program ini dapat segera terlaksana terutama pendirian Warung Prancis agar kita lebih dekat dengan pendidikan dan budaya Prancis serta pembelajaran pendidikan dan budaya yang intensif.” Ucap Dr. Sutanto, Manajer Penjaminan Mutu. *(Humas/SMA Pradita Dirgantara)*