JAKARTA- Ketua MPR RI sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan & Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo menuturkan pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada beragam sendi kehidupan, termasuk pada sektor perekonomian. Kontraksi pertumbuhan ekonomi yang mendorong terjadinya resesi, juga diikuti oleh banyaknya perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan meningkatnya angka pengangguran.
“Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga Februari 2022, tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang atau sekitar 5,83 persen. Meskipun angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan periode Februari 2021 sebesar 6,26 persen, namun angka tersebut masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode Februari 2020 sebesar 4,94 persen, sebelum dampak pandemi menggerus perekonomian nasional,” ujar Bamsoet dalam acara Grand Launching Produk kecantikan D’BEAUTYSKIN dan PT. Tambang Digital Internasional, di Jakarta, Minggu Malam (3/7/22).
PT. Tambang Digital Internasional merupakan perusahaan milik anak bangsa yang bergerak di bidang digital mining dan penjualan langsung produk-produk skin-care berkualitas dengan merek D’BEAUTYSKIN yang sangat potensial untuk tumbuh menjadi market leader di pasar nasional dan diharapkan mampu menembus pasar global.
“Selanjutnya, melalui pengembangan perusahaan di manca negara, PT. Tambang Digital Internasional diharapkan akan mampu bersaing dan menembus pasar internasional.
Format direct selling (penjualan langsung) sebagai mekanisme bisnis yang dipilih oleh PT. Tambang Digital Internasional, tentunya bukan tanpa alasan. Ketika banyak sektor ekonomi terpuruk oleh dampak pandemi, industri direct selling justru mampu bertahan, bahkan semakin berkibar. Penjualan yang dilakukan secara online oleh perusahaan melalui para member-nya, mampu menekan angka pengangguran dalam industri ini,” jelas Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III Bidang Hukum & Keamanan DPR RI ini menjelaskan, kondisi tersebut mengisyaratkan, bahwa keberhasilan pengendalian Covid-19, menyisakan residu persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah. Dibutuhkan waktu dan sumberdaya yang mencukupi untuk dapat benar-benar bangkit dan pulih kembali. Karenanya, lahirnya perusahaan-perusahaan baru yang menandai geliat kebangkitan dunia usaha harus mendapat dukungan.
“Salah satunya adalah PT. Tambang Digital Internasional, sebuah perusahaan lokal yang menawarkan produk-produk skin care berkualitas, dan berpotensial tumbuh menjadi market leader di pasar nasional dan pasar internasional,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, PT Tambang Digital Internasional juga menawarkan added value, dengan pemberian fasilitas digital mining atau penambangan ethereum, salah satu jenis mata uang kripto selain Bitcoin yang disediakan bagi para anggotanya.
Seperti diketahui, Ethereum merupakan platform terdesentralisasi yang bisa menjalankan protokol smart contract, yaitu sebuah aplikasi pemrograman yang bisa berjalan sendiri tanpa adanya downtime, sensor, penipuan ataupun gangguan dari pihak lain. Ethereum dikembangkan oleh seorang developer blockchain ulung asal Rusia bernama Vitalik Buterin.
Berbeda dengan Bitcoin yang diciptakan untuk transfer uang (value) secara peer-to-peer, Ethereum digunakan untuk menjalankan aplikasi apapun dengan protokol smart contract, termasuk transfer uang elektronik dalam bentuk Ether atau token lain yang berada di atas blockchain Ethereum.
“Dengan berbagai kemajuan teknologi digitalisasi, dunia tidak lagi bisa membendung perkembangan digitalisasi ekonomi yang demikian pesat. Para kepala negara anggota G-20 Bahkan sepakat untuk memasukan pembahasan digitalisasi ekonomi dunia menjadi salah satu agenda penting yang akan dibahas dalam pertemuan tingkat tinggi di forum G-20, November mendatang di Bali. Sehingga saya berharap, para pelaku ekonomi di Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perkembangan dan dinamika dunia industri di era ekonomi digital. Termasuk Fenomena Cryptocurrency atau mata uang kripto seperti etherium yang saat ini telah menjadi salah satu instrumen investasi favorit di Indonesia dan sekaligus sebagai alat transaksi yang sudah berlaku di beberapa negara yang terus berkembang pesat menjadi trend global,” pungkas Bamsoet. (*)