Pelalawan – Badan Desi terkulai lemas saat menyambut kepulangan sang suami, Nanda Satria, yang telah meninggal dunia. Nanda Satria adalah karyawan APR (Asia Pacific Resources International Limited), anak perusahaan April Group.
Padahal pada Sabtu sore, 21 Juni 2025, Desi melepas kepergian suaminya dengan senyum harapan, berharap kepala keluarga kecil mereka diberkahi dalam perjuangannya menafkahi keluarga tercinta.
Setelah ba’da Maghrib, Desi bersama keluarganya yang berdomisili di Jalan Sejahtera, Gang Cendana 4, serta para tetangga sekitar, digemparkan oleh kabar duka bahwa Nanda Satria mengalami kecelakaan kerja di pabrik rayon APR.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, korban yang bertugas di bagian Spinning diduga terkena paparan kompressor bertekanan tinggi. Nanda kemudian dilarikan ke Klinik RAPP, namun sayangnya nyawa sang suami tidak tertolong.
Manajemen RAPP dikabarkan bergerak cepat dalam menanggapi insiden kecelakaan kerja tersebut. Jenazah langsung dimandikan, dikafani, dan dishalatkan di Masjid RAPP.
“Sudah dishalatkan di masjid dalam,” ujar seorang sahabat almarhum yang mengantarkan kepergian sahabatnya untuk kali terakhir.
“Dia mulai masuk kerja jam empat sore tadi,” tambah rekan kerja Nanda lainnya.
Sayangnya, Desi tidak dapat melihat wajah sang suami untuk terakhir kalinya, karena jenazah Nanda dikafani dan terpasang paku dalam peti yang tidak diturunkan dari ambulans Pemkab Pelalawan bernomor polisi M 7013 C, yang langsung membawa jenazah ke kampung halamannya di Kisaran, Sumatera Utara.
Saat dihubungi oleh Tim Media SuaraKita.Id pada Minggu, 22/06/2025 pagi hari ini untuk konfirmasi mengenai kecelakaan kerja tersebut melalui sambungan Whatsapp, salah satu Humas RAPP Budi, menyampaikan statment yang diberikan oleh Head of Corporate communication yaitu Aji Wihardandi yang ikut berbela sungkawa atas kejadian kecelakaan kerja yang menimpa korban dan akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan investigasi.
“Kami menyampaikan duka cita atas insiden yang terjadi pada Sabtu (21/6/2025) serta belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas peristiwa ini.
Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan hati dan mendapatkan limpahan doa serta dukungan dalam menghadapi duka ini.
Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi guna mengetahui penyebab kejadian dan terus meningkatkan standar keselamatan kerja dalam operasional kami. Kami akan terus mengedepankan keselamatan kerja bagi setiap karyawan dan mitra kerja kami.
Kami akan terus memantau situasi, memberikan dukungan dan memastikan pemenuhan kewajiban serta hak-hak sesuai ketentuan ketenagakerjaan, maupun bantuan lainnya yang diperlukan untuk melalui masa-masa sulit ini bagi keluarga yang ditinggalkan.
Hormat Kami,
Aji Wihardandi
Head of Corporate communication”
Editor : Cindy Prematur Sevent