Mataram, suarakita.id – Saat ini, semua lini kehidupan dihadapkan pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal itu tentu membawa dampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian.
Hal tersebut diungkap oleh Plh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Gunawan Eko Movianto pada acara pelatihan penguatan kapasitas pengelolaan pertanian beririgasi wilayah 9 (NTB-NTT), Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) di Mataram, beberapa waktu lalu.
“Teknologi menjadi tantangan besar bagi petani, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki akses atau pemahaman yang memadai tentang teknologi,” tambahnya.
Program Pelatihan IPDMIP yang digagas oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah menjawab tantangan petani tersebut untuk membekali petani dalam pemahaman dan pengetahuan tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi/Information and Commuication Technology (TIK/ICT).
“Melalui pelatihan tersebut diharapkan menghasilkan pelaksana atau pun petani-petani siap terhadap kemajuan teknologi serta dapat menyebarluaskannya kepada rekan-rekan petani lain,” ujarnya.
Selanjutnya, dalam rangka keberlanjutan pemanfaatan teknologi tingkat petani, maka kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi antarseluruh stakeholder menjadi poin penting, termasuk peran pemerintah daerah.
Hal senada disampaikan Yoceu Hadinovianti dari Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian.
“Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan petani yang profesional, mandiri, berdaya saing serta berjiwa wirausaha, salah satunya dengan menggenjot petani agar melek teknologi digital,” kata Yoceu di sela-sela acara.
Di saat yang bersamaan, petani juga didorong untuk melakukan inovasi dengan teknologi tersebut. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pasar yang terus berubah dari waktu ke waktu.
“Dengan penggunaan teknologi, pekerjaan petani dapat lebih mudah dilakukan dan menghemat waktu serta meningkatkan produksi pertanian yang selanjutnya dapat meningkatkan nilai jualnya sehingga pada akhirnya berdampak pada peningkatan pendapatan petani,” pungkasnya.