Jakarta, Radar SERBU –
Dr. Topan Obaja Putra Ginting, S.STP, M.SP, sebuah nama panjang dengan deretan gelar yang disandang, kini merubah penantian dalam luka Sipiongot.
Kenapa tidak? Sosok anak muda kelahiran Medan, 7 April 1983. ungkap Ir. H. Arse Pane Staf Khusus Presiden Direktur Kantor Hukum LS & Patner’s yang juga sesama Anak Medan.
Bang Haji Arse Pane, menengarai TOP nama kerennya sang maestro birokrasi Sumatera Utara itu, lelaki diyakini sebagian netizen sebagai perpaduan antara kecerdasan teknokrat, kharisma selebgram, dan kelicinan pejabat era Reformasi.
Kini ia remuk redam di tangan KPK, 26 Juni 2025. Sebuah Operasi Tangkap Tangan sandi “Operasi Senyap” yang menghebohkan jagad maya lantaran seharian nama Kabupaten MADINA berulangkali tampil dionline.
Orang dekat Gubernur, ia Topan Obaja Putra akhirnya ditangkap dalam dugaan suap proyek infrastruktur jalan senilai Rp231,8 miliar. “Ini tegas, sontak nama Mandailing Natal berulangkali disebut didunia jagad maya,” sempat heboh, ujar Arse Pane juga selaku KETUM SERBU (Serikat Buruh Pekerja Penerbit Percetakan Media Perisai Pancasila-red).
Proyek pembangunan Jalan Sipiongot–batas Labusel (Rp96 miliar) dan Hutaimbaru, Sipiongot (Rp61,8 miliar) mendadak berubah dari jalan kemajuan menjadi jalan keblangsatan.
Masih muda dia Topan Obaja tumbuh menjadi sosok yang diimpikan semua ibu mertua. Demikian Arse Pane mengungkap Lulusan STPDN 2007, Topan menapaki karier ASN seperti menaiki tangga eskalator dan tak pernah rusak. Mulai Kasubbag Protokol Pemkot Medan, naik jadi Kabid Diskominfo, bahkan melesat menjadi Camat, lanjut sebagai Plt Sekda Kota Medan, Kadis PU, Plt Kadispora, Kadisdik, Kadis PUPR Sumut, dan Plt Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. Deretan jabatan mentereng pernah tersemat dinama Topan Obaja Putra Ginting, tutur KETUM/KETUA PRESIDIUM RELAWAN TEGAK LURUS PRABOWO itu menelisik.
Setiap kali jabatan kosong, seolah makhluk bersayap turun membawa SK baru khusus untuknya. Sungguh fantastis Anak Medan satu ini, kelakar H. Arse Pane yang baru didapuk menjabat Staf Khusus disebuah Kantor Hukum LS & Patner’s beralamat di Kota Wisata, Cibubur.
Lihatlah Instagram-nya. Baru saja terpilih sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumut Sebuah 2025-2030 lalu beberapa foto dengan Presiden Prabowo, tegap gagah penuh masa depan.
Ada juga potret Topan Obaja bersama mantan Presiden Jokowi, dengan senyum yang seolah berkata, “Anak muda ini, masa depan bangsa.”
Ada juga jepretan dengan Jenderal TNI, Gubernur Bobby Nasution, bahkan selfie di lokasi proyek. Ia tampil seperti tokoh anime keren dan sudah menamatkan semua level ASN dan kini siap menjadi legenda.
Dari sinyal keberhasilan jadi sinyal darurat moral. ENDI HARWEN Pemred Suarakita.id menambahkan ke media massa.
Dari proyek pembangunan berubah jadi proyek pemenjaraan. Duh ini paling paten, ketus ENDI HARWEN yang dikenal sebagai Sekretaris Jendral SERBU.
Topan juga terlibat dalam proyek kabel tanam dan drainase perkotaan, proyek-proyek yang dalam rapat disebut “infrastruktur penopang masa depan”, tapi dalam kenyataan lebih cocok disebut “lubang masa depan”. Tak jelas progresnya, tak jelas dampaknya, tapi yang jelas… uangnya jalan terus.
Kini semua gelar, jabatan, dan koneksi hanya tinggal deretan nama di berkas perkara. Yang dulu dielu-elukan karena kariernya cepat, kini dicaci karena kerakusannya lebih cepat lagi. Ia adalah simbol ASN superkilat yang bukan hanya pintar meniti karier, tapi juga mahir mencari celah proyek. Ia tak sekadar koruptor. Ia artis anggaran. Tukang poles laporan. Aktor utama dalam sinetron “Jalan-Jalan ke Penjara”.
Topan, namamu akan dikenang. Bukan sebagai pembaharu Sumut. Tapi sebagai badai kecil yang menyapu bersih harapan di jalanan yang bahkan belum selesai diaspal.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana dengan Bobby Nasution apakah berpeluang masuk apabila TOP di cecar oleh Tim Penyidik KPK “nyanyi” membuka selebar-lebarnya kasus ini sejak di Pemko Medan, kita tunggu …
