SUARAKITA.ID l Lombok Timur – Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro memberikan Jam Komandan kepada seluruh personel jajarannya di lapangan Makodim jalan Prof. M. Yamin Selong Lombok Timur, Senin (8/1/2024).
Jam Komandan tidak hanya diikuti oleh personel Kodim, namun juga personel Kompi Yonif 742/SWY sebagai langkah antisipatif terhadap perkembangan situasi menjelang Pemilihan Umum baik legislatif maupun Presiden dan Wakil Presiden pada Pebruari mendatang khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Dandim 1615/Lotim dalam arahannya menyinggung trend pemberitaan yang viral terkait dengan pelanggaran prajurit TNI beberapa hari yang lalu.
Disampaikannya, pelanggaran personel yang sempat viral di beberapa media itu untuk tidak diikuti karena akan merugikan diri sendiri dan keluarga.
Jangan mudah terpancing dan terbawa emosi oleh situasi yang saat ini sedang berkembang, tetap berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI dalam kehidupan sehari baik di lingkungan militer maupun dalam bermasyarakat agar tidak merugikan diri sendiri, keluarga dan satuan.
“Kita sudah mantabkan diri sebagai prajurit TNI, untuk itu ikuti semua peraturan yang berlaku baik peraturan yang berlaku di lingkungan TNI sendiri maupun ketentuan hukum positif lainnya,” tegas Letkol Bayu Sigit.
Terkait dengan netralitas, mantan Komandan Secata Rindam IX/Udayana itu juga menegaskan netralitas TNI sudah kita gembar gemborkan, jangan sampai kita sendiri yang merusak netralitas TNI itu sendiri karena kelalaian dan kealpaan sehingga akan merugikan diri sendiri, keluarga dan bahkan satuan juga akan terkena imbasnya.
Kodim 1615/Lotim sendiri sudah membuka Posko Pengaduan Netralitas TNI di Makodim 1615/Lotim. Posko Pengaduan ini digunakan untuk menerima aduan masyarakat apabila ditemukan personel TNI tidak netral dalam Pemilu baik Pemilihan Legislatif maupun Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Kepala Daerah.
Selain itu, Dandim 1615/Lotim juga mengingatkan seluruh anggota untuk melakukan pembinaan terhadap keluarga dengan saling memahami satu dengan lainnya, membangun keterbukaan dan kejujuran, dan bijak dalam menghadapi permasalahan dalam keluarga.
“Bangun keluarga yang damai dan penuh kasih sayang karena dengan begitu, in syaa Allah kita akan bekerja lebih fokus dan lebih produktif,” tutupnya. (isj)