Ibnu Munzir: Kemenangan Jokowi Di Sulbar Merupakan Kemenangan Telak

Jakarta, SuaraKita.id – Hari ini 575 orang akan dilantik di Senayan sebagai wakil rakyat pilihan rakyat Indonesia, yang akan menjadi mata dan mulut rakyat selama 5 tahun ke depan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Periode 2014-2019, Ibnu Munzir mengajak untuk melihat dengan jeli apa yang mesti pemerintah lakukan kemudian bicara dengan terpola demi mencapai adigium adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia, serta mengucapkan selamat bekerja untuk wakil rakyat terpilih periode 2019-2024.

“Dengan pelantikan itu pula, maka amanah saya pun tuntas sebagai wakil rakyat periode 2014-2019. Kepada segenap masyarakat Sulbar yang telah menitipkan amanah itu, terimakasih dan juga permohonan maaf jika saja dalam rentang 5 tahun yang terlewati ini ada banyak hal yang tak berkenan,” ucap Ibnu, Selasa (01/10/19).

Dia menceritakan bahwa sejak tahun 1992 silam, secara formal dia berada di ruang politik sampai hari ini. Sejak dari Makassar sampai ke Senayan yang tentu saja menggariskan banyak pembelajaran baginya.

“Keterlibatan yang utuh pada Pansus Century, RUU Sumber Daya Air, RUU pemerintahan Daerah, RUU desa sampai menjadi inisiator pembentukan Sulawesi Barat dan beberapa kerja-kerja perundang-undangan memberi pahaman bahwa masih tersisa banyak hal yang mesti dituntaskan di negeri ini,” katanya.

Ibnu mengatakan bahwa amanah partai Golkar sebagai Wakil ketua fraksi plus Wakil Ketua Komisi V bukanlah sebuah beban kecil, dimana marwah partai harus dimunculkan dalam menyoal persoalan publik di bidang pendidikan, agama dan tenaga kerja.

Menurutnya, sengkarut yang muncul di ranah itu begitu luas dimana jumlah pengangguran, posisi umat yang gampang terbelah dan juga masyarakat yang kadang terzalimi oleh perusahaan atau negara lain adalah contoh mata rantai panjang yang masih butuh dituntaskan.

“5 tahun sejatinya tak cukup, maka ini harus menjadi memo bagi yang dilantik hari ini. Untuk terus menyuarakan sampai pada titik seadil-adilnya bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Hal lain yang juga disampaikan yakni amanah partai Golkar sebagai Korbid kepartaian merupakan wilayah lain yang membutuhkan energi tak kecil untuk merawat keutuhan partai sebagai pilar bangun kebangsaan ini.

Dan tahun 2019 menurutnya menjadi tahun yang padat, dengan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang dihelat dalam waktu yang sama.

Pada masa itu juga, Golkar mengetuk palu, menjadi bahagaian dari Jokowi. Bagi Golkar, Jokowi harus diberi kesempatan untuk mengutuhkan ikhtiar nawacita yang telah didengungkan selama 5 tahun.

“Sikap tegas ini disampaikan oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, di pelbagai kesempatan. Dan bagi saya itu sekaligus pesan untuk total menunjukkan Golkar sebagai mesin poltik modern yang harus memilah dengan cerdas antara pilihan mengurusi diri sendiri atau meletakkan kepentingan kepemimpinan nasional sebagai hal yang utama,” paparnya.

Pernyataan Ketum Golkar tersebut, menurutnya sebagai simbol partai harus diterjemahkan oleh seluruh perangkat disekitarnya. “Dan itu menjadi alasan saya menjalani roadshow panjang di sebahagian besar pulau Jawa, menemui para kyai sepuh sebagai pemuncak kultural di berbagai tempat. Menepis begitu banyak hujatan. Dan mendaraskan kembali ikhtiar kebangsaan yang diringkas dalam nawacita,” katanya.

“Bagi saya, keberpihakan Golkar haruslah berjejak baik. Meski resikonya mengabaikan sosialisasi di daerah pemilihan,” tambahnya.

Tahun ini, menjadi momentum Ibnu untuk sejenak beristirahat dan dengan besar hati menyerahkan amanah rakyat kepada wakil rakyat terpilih. “Sungguh tak ada kekecewaan di situ,” ungkapnya.

Ibnu menjelaskan bahwa politik adalah seni memilih, seni yang sejatinya meretas kekecilan hati juga kesumat, seni yang menumbuhkan senantiasa pengharapan.

Untuk itu, dia menyampaikan terimakasih kepada segenap keluarga, tim, rekan-rekannya di Sulawesi Barat serta semua pihak yang telah mendukungnya selama ini.

“Terimakasih atas dedikasinya sampai saat ini. Tuhan tak menggariskan saya untuk kembali sementara ke Senayan. Dan tak perlu berkecil hati. Ladang pengabdian begitu luas di negeri ini,” ucapnya.

Kepada setiap pihak yang mendukungnya, secara khsusu Ibnu menyampaikan untuk tidak berkecil hati karena tidak melahirkan seorang legislator di Senayan, karena telah melahirkan Presiden. Dimana kemenangan telak Jokowi di Sulbar menurutnya adalah bahagian dari kemenangan Jokowi secara total.

“Dan bagi saya, bagi ketua umum Airlangga Hartanto dan bagi Golkar, itu kemenangan besar kami dengan nyata,” tandasnya.

Pos terkait