Garut,suarakita.id-Peristiwa kebakaran yang minggu lalu sempat membuat kepanikan di Kampung Sindangwargi RT 02/ RW 06, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat minggu Lalu, ternyata menyisakan kisah kepedihan mendalam bagi masyarakat setempat.
Pasalnya, dalam musibah itu, kobaran api melalap habis sebuah rumah yang dihuni seorang janda tiga tahun ditinggal meninggal suaminya, yang kini bersama dua anaknya masih kecil kecil terpaksa harus hidup dari belas kasihan para tetangga dengan menumpang dari satu rumah ke rumah lainnya.
“Jangankan untuk membangun kembali rumah yang terbakar ini, untuk makan saya dan anak anak saja pun kami gak punya. Tapi syukur Alhamdulillah, untunglah ada keluarga dan para tetangga yang masih mau berbelas kasih membantu kami, namun harus sampai kapan?,” ujar Ibu Imas sambil menangis terisak memeluk kedua anaknya M. Abdul Shobur berusia 6 tahun dan M Abdul Mughni Usia 5 tahun.
Di tengah kesedihan yang nyaris membuatnya berputus asa, istri dari Almarhum Andri itu didatangi relawan kemanusian dari Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Al Hikmah Cabang Garut, Fahmi Abdul Hamam sembari memberikan bantuannya.
” Saya hampir putus asa atas cobaan beruntun kami hadapi ini, setelah saya kehilangan suami, kini saya dan anak anak harus kehilangan rumah tempat tinggal untuk berteduh dan menjalani kehidupan. Alhamdulillah, rupanya Allah punya rencana lain bersamaan dengan datangnya Kang Fahmi Al Hikmah yang menawarkan membangun rumah permanen buat kami yang pembangunannya atas wakaf dari Bapak Ferdy Sanjaya Sembiring, ” ucap Ibu Imas yang bolak balik menghapus air matanya.
Sementata itu, relawan Yayasan LKS Al Hikmah Cabang Garut Jawa Barat, Fahmi Abdul Hamam ketika dikonfirmasikan awak media, membenarkan tentang pembangunan rumah untuk dua orang yatim tersebut.
“Alhamdulillah, tepat hari ini Minggu 11 Juni 2023, kita melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan bedah rumah untuk dua anak yatim ini M. Abdul Shobur dan M Abdul Mughni ini,” katanya.
Fahmi juga mengcapkan jazakallah kepada penggiat sosial Kota Medan Sumatera Utara Ferdy Sanjaya Sembiring yang telah membantu dan mewakafkan pembangunannya.
” Kami mendokan semoga Pak Ferdy selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan kelancaran rezekinya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” imbuhnya
Fahmi juga menjelaskan, pembangunan rumah tersebut akan berlangsung selama satu bulan lebih ke depan, mengingat bangunan fisiknya didirikan permanan yang seluruh bahan indingnya terbuat dari batu bata yang kokoh.
” Untuk memuliakan kedua anak yatim ini, Pak Ferdy sengaja membangunkannya sebuah rumah layak huni yang sehat, megah dan indah. Di bangun di lahan seluas 33 meter dengan bangunan berukuran 6,5 x 5 meter, ” pungkasnya.(red)