Mataram, Suarakita.id
Hampir satu pekan terakhir berbagai media ramai memberitakan konflik Israel versus Palestina yang sedang berkecamuk. Banyak pihak khususnya kalangan umat Islam menyayangkan konflik yang merugikan kedua belah pihak terutama jatuhnya korban anak-anak.Terkait dengan itu, stakeholder di NTB merapatkan barisan dengan menggelar rapat koordinasi pada Rabu kemarin untuk mengantisipasi Aksi Solidaritas Bela Palestina yang mengatasnamakan Gerakan Cepat untuk Al Aqsa dan Palestina (GERTAQ) NTB di beberapa kabupaten/kota salah satunya di Mataram.
Rapat koordinasi yang digelar di ruang rapat Sekda NTB jalan Pejanggik tersebut dihadiri Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan (Mewakili Danrem 162/WB) dan Kasiintel Kasrem 162/WB Kolonel Inf Setiya Asmara, S.IP., Asisten 1 Hj. Eva, Kepala Bakesbangpoldagri NTB Lalu Abdul Wahid, dan pimpinan instansi terkait lainnya.
Menurut Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, usai mengikuti Istighosah dan doa bersama di Masjid Islamic Center, Jumat (21/5/2021), rapat tersebut dilakukan untuk mengambil langkah-langkah dalam rangka mengantisipasi rencana unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Aksi Solidaritas Bela Palestina pada hari ini, mengingat aksi bela Palestina ini merupakan isu nasional dan masyarakat NTB secara keagamaan memiliki tingkat solidaritas sangat kental terhadap Palestina.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sambungnya, para peserta Aksi Solidaritas Bela Palestina mencapai puluhan ribu sehingga harus diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi agar tidak mengganggu stabilitas keamanan di NTB.
“Jadi awalnya mereka akan melakukannya di Kantor Gubernur NTB, namun berdasarkan hasil rapat koordinasi, Alhamdulillah aksi solidaritas kita alihkan menjadi Istighosah dan doa bersama di Islamic Center Mataram,” terangnya.
Keputusan rapat itu, kata Ahmad Rizal, disampaikan kepada GERTAQ NTB dan disepakati bahwa Aksi Solidaritas Bela Palestina diganti dengan Istighosah dan doa bersama yang dihadiri para tokoh agama dan masyarakat di Masjid Islamic Center usai ibadah sholat Jumat hari ini.
“Alhamdulillah dalam proses Istighosah dan doa bersama terlihat para peserta Aksi Solidaritas Bela Palestina maupun masyarakat yang hadir sholat Jumat menerapkan protokol kesehatan Covid-19, ini patut diapresiasi,” ujarnya.
Jenderal Bintang Satu itu juga memberikan apresiasi dan terimakasih atas Kerjasama semua pihak tidak terkecuali masyarakat yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Bela Palestina yang pro aktif menerima saran dan masukan untuk kebaikan bersama dalam menjaga NTB tetap aman dan kondusif termasuk bebas dari kerumunan massa.
Usai melaksanakan istigosah dan doa bersama dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap oleh perwakilan GERTAQ NTB, antara lain :
Pertama, Mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia dan khususnya Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atas keistiqomahannya mendukung perjuangan Kemerdekaan Negara Palestina dari penjajahan zionis israel dan tidak pernah mengakui Israel sebagai sebuah negara, sebagaimana amanat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan”.
Kedua, Menyerukan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk terlibat aktif mendorong anggota Dewan Keamanan mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina, terutama wilayah Yerusalem dan Gaza dan melibatkan TNI dalam pasukan perdamaian ke Palestina tersebut.
Ketiga, Mendesak PBB untuk segera membuat resolusi pengakuan atas Negara Palestina Merdeka dengan wilayah mencakup seluruh area sebelum deklarasi Balfour, dan mengeluarkan Israel dalam keanggotaan PBB karena pada dasarnya tidak ada negara Israel.
Keempat, Menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat NTB untuk tetap bersatu dan bersinergi, bahu membahu untuk mendukung pejuangan saudara-saudara di Palestina dengan aktif menyuarakan isu Kemedekaan Palestina di media sosial, menggalang donasi terbaik di lingkungan masing-masing serta mendo’akan mereka yang sedang berjuang.(IA-1, Rzl).