Jakarta/Suarakita.id – Jenderal Ferdy Sambo adalah pelaku utama kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J. Setelah Richard Eliezer alias Bharada E angkat bicara dihadapan depan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan mengatakan bahwa bukan dirinya bukan pelaku utama,” Sabtu (6/8/2022).
Pengakuan pengawal mantan Kadivpropam Irjen Ferdy Sambo itu setelah ia diperiksa marathon 2×24 jam oleh Timsus Bareskrim pada hari Jum’at 05 Agustus 2022 malam saat diperiksa lagi oleh Timsus Itwarsum.
Ini pengakuan Bharada E pada hari Jum’at tanggal 5 Agustus 2022 yang mengaku bahwa dia bukan pelaku penembakan Brigadir J, tapi Irjen Ferdy Sambo yang mengeksekusi Brigadir J. Setelah Barada E mengaku langsung minta perlindungan Kapolri dan meminta dipertemukan dengan kedua orang tuanya.
Kemudian, datang Karopaminal Brigjen (Pol) Hendra Kurniawan dan Wadirkrimum Polda Metro, AKBP Jerry Raimond Siagian yang bertugas mengamankan dan membersihkan TKP.
Atas pengakuan tersebut, Bharada E langsung dibawa Irwasum, Wakapolri, Kabaintelkam, dan Kabareskrim menghadap Kapolri.
Di hadapan Kapolri, Barada E menceritakan kejadian yg sesungguhnya pada hari Jum’at sore sekitar pukul 14.30 – 15.00 WIB tanggal 5 Agustus 2022 di rumah dinas mantan Kadivpropam Irjen Pol Ferdy Sambo.
“Siap. Jenderal Ferdy Sambo pelakunya, Jenderal,” tegas Barada E.
Kronologis berawal kejadian penembakan terhadap Brigadir J karena Sambo diketahui selingkuh dan sudah menikah diam-diam dengan seorang polwan.
“Setelah Bu Putri minta Brigadir J cari tau karena curiga Sambo yang jarang pulang, akhirnya Brigadir J cari tau dan cerita soal polwan Rita ke Bu Putri,, akhirnya Bu Putri dan Sambo cekcok di kamar karena ketahuan selingkuh sama polwan ini,, Sambo marah sama brigadir j karena cari tau dan cerita semuanya ke Bu putri soal perselingkuhannya.
“Sehingga Bu putri juga dipukul Sambo tapi sempat dibela oleh brigadir J, Sambo akhirnya takut brigadir j cerita kemana2 soal perselingkuhannya dan juga takut brigadir J cerita sambo sebagai bandar situs judi 303. Maka dari itu Sambo suruh Bharada E dan beberapa pasukannya ikat brigadir J di kursi untuk diintrogasi, namun saat diikat di kursi Sambo menyiksa brigadir J, dan sampai puncaknya menembak kepalanya brigadir j,, jadi disiksa dulu baru ditembak 5x.
Sambo panik dan menghubungi pihak forensik ke rumah untuk membersihkan TKP, tp forensik disuruh menyamar jadi petugas PCR, setelah itu Sambo menarik CCTV dikediamannya atau rumahnya.(Dan).