Attitude Adalah Segalanya

Oleh : Idat Mustari*

Ketika saya melihat video di sebuah group WA,  kejadian di  KTT G-20 New Delhi 2023, Mark Rutte PM Belanda membawa secangkir kopi di tangannya, jatuh karena kesalahan. Dia tidak memanggil petugas untuk membersihkannya melainkan ia sendiri yang membersihkannya.

Maka teringat pada diskusi,   saya dengan sesepuh yang kebutulan juga komisaris di sebuah  perusahan. Beliau menyampaikan tentang deskripsi atas kompentensi yang harus dimiliki seseorang ketika hidup dalam dunia kerja, yakni  Knowledge berarti pengetahuan, skill berarti keterampilan, dan attitude berarti berarti sikap (KSA).

Beliau menyampaikan tentang seorang supir Bis. Seorang supir bis boleh jadi dia memiliki Knowledge (pengetahuan) tentang rambu-rambu lalu lintas, misalnya tentang dilarang atau boleh berhenti, dan atau maksimal kecepatan dan lain sebagainya.

Supir Bis pun memiliki skill (keterampilan) yang mumpuni dalam berkemudi, namun itu tidak menjamin keselamatan dirinya dan para penumpangnya jika dia tidak memiliki attitude yang  baik, misalnya senang ugal-ugalan, pemarah dan lain sebagainya. Dengan kata lain, lanjut beliau, attitude jauh lebih penting dari Knowledge dan skill.

Dalam bahasa Agama Attitude disebut Akhlaq. Secara etimologis akhlaq berasal dari kata Al-Huluq, akhlaq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Secara istilah akhlaq berarti sesuatu yang melekat pada jiwa manusia yang daripadanyalah lahir perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa melalui proses pemikiran pertimbangan atau penelitian.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan.  Jadi orang yang memiliki attitude yang baik dalam bahasa lain disebut Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau disebut pula dengan akhlak al karimah (akhlak yang mulia) atau disebut juga manusia berbudi luhur.

Yang dilakukan oleh Mark Rutte PM Belanda itu adalah rendah hati. Rendah hati adalah attitude, bukan knowledge, ataupun skill. Kejujuran adalah attitude, sikap baik ke orang lain adalah attitude, empati adalah attitude. Ternyata kunci kesuksesan dalam dunia kerja, dan atau mungkin dalam dunia lainnya dalam hubungannya dengan interaksi sosial, attitude menjadi kunci utama.

Tentang pentingnya attitude pun ditulis oleh Jeffrey Keller, dengan judul bukunya “Attitude is Everything.”selamat membaca.

*Penulis,Pemerhati Prilaku Pekerja, Advokat dan Komisaris BPR Kerta Raharja

.

Pos terkait