Oleh : Idat Mustari*
Seseorang tak akan jadi orang yang bertaqwa sebelum ia beriman kepada yang gaib. Seperti dalam Firman Allah,” (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib….” (QS. Al-Baqaah : 3). Ghaib itu sesuatu yang tak dapat dilihat, diraba dan diketahui hakikatnya. Hal yang gaib antara lain Allah, malaikat, alam kubur, kebangkitan, hisab, shirath, surga, neraka, dan hal ghaib lainnya.
Mudahkah seseorang dituntut mengimani sesuatu yang tak pernah dilihatnya, dirabanya, diketahuinya ? Tentu sangat tidak mudah. Mudahkah seseorang dituntut mengimani alam kubur,neraka, surga ?
Tentu sangat tidak mudah. Tapi inilah ajaran Islam yang menghendaki manusia melebihi mahluk lainnya (binatang). Binatang hanya melakukan sesuatu sesuai yang dia lihat dan rasakan. Maka beriman kepada yang gaib adalah yang utama harus ada di setiap jiwa seorang muslm.
Salah satu hal yang gaib yang harus kita imani yakni adanya alam kubur. Meskipun kita belum merasakan suasana keadaan alam kubur, tetapi kita harus belajar berkunjung ke alam kubur. Tentu berkunjung ke alam kubur, bukan mencari tour travel ke alam kubur melainkan menelusuri informasi dari Al-Quran dan hadis, serta para wali Allah yang mukasyafah (tersingkapnya tirai kegaiban).
Utsman bin Affan r.a ketika berhenti di atas kubur ia menangis, maka ditegur : “Engkau jika menyebut surga dan neraka tidak menangis, tapi kau menangis karena kubur? Jawabnya : Rasulullah Saw bersabda.”Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang di belakangnya lebih berat dari padanya. ”
Aisyah Rhadhiyallah anha berkata :”Sebelumnya aku tidak mengetahui adzab kubur sehingga ada seorang wanita Yahudi masuk ketempatku, lalu dia meminta sesuatu, maka aku pun memberinya, lantas dia berkata,”Semoga Allah Melindungimu dari adzab Kubur.”
Aku pun mengira bahwa perkataan itu termasuk kebohogan-kebohongan kaum Yahudi. Hingga ketika Nabi SAW masuk aku menceritakan itu kepada beliau, maka beliau pun memberitahuku, bahwa adzab kubur itu benar adanya.” (HR Muntafaq alaih)
Azab kubur itu ada, pasti ada. Rasulullah saw pun berdoa memohon perlindungan dari azab kubur tentu ini bukan dikarenakan Beliau punya dosa melainkan agar dilakukan oleh umatnya yang tak akan luput dari dosa.
Wallahu ‘Alam
*Penceramah dan Komisaris BPR Kerta Raharja Kab Bandung