Suarakita.id, Bima – Ditengah pandemi Covid-19 yang mewabah di seluruh pelosok negeri banyak masyarakat petani bawang merah yang ada di kecamatan belok kabupaten bima memilih tinggal di sawah karena merasa lebih aman, selain ia sibuk dengan mengurus bawang, sawah juga di anggap sebagai tempat paling aman karena tidak terlalu banyak berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Hal tersebut disampaikan, kamis (30/4) oleh Akbar Agriman mengatakan selaku petani bawang merah asal desa ngali kecamatan belo kabupaten. “Di tengah pandemi Covid-19, kami lebih baik memilih tetap di sawah mengurus bawang yang telah ditanam, selain itu pula sawah merupakan tempat paling aman karena kurang terlalu berinteraksi dengan masyarakat yang banuak,” ujarnya.
“Dan saya kira ini adalah salah satu langkah dan upaya dari masyarakat dalam bersama-sama memutus mata rantai covid-19 sehingga wabah covid-19 dapat dihentikan dan aktivitas bisa kembali berjalan secara normal” ungkap Akbar.
Akibat wabah covid-19, menurut Akbar mereka kadang terpaksa membeli persediaan stok kebutuhan makanan pokok dalam jumlah uang banyak, serta mereka kadang kesulitan untuk membeli persediaan obat-obatan karena banyaknya toko obat-obatan tutup. terang akbar.
“Kadang kita membeli persediaan stok bahan makanan pokok dalam jumlah banyak, terkadang pula kita kesulitan untuk membeli obat-obatan karena banyak toko penjual obat-obatan yang tutup sehingga kami harus irit obat-obatan untuk mengurus bawang yang telah ditanam” tungkasnya.
Akbar Agriman berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas karena dampak dari covid tersebut membuat banyak aktivitas terganggu dan rasa takut pun hilang.
“Saya berharap pandemi covid-19 ini cepat berlalu. Sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa karena dampak dari virus tersebut, pekerjaan banyak yang terbengkalai dan terganggu serta rasa takut pun hilang” tutupnya. (yas)