YANG DILUPAKAN

 

Hidup memang bukan apa yang kita inginkan melainkan apa yang kita jalani. Salah satu yang harus kita jalani dalam kehidupan ini saat datang satu masa, saat kita jadi orang yang dilupakan.

Menjadi orang yang dilupakan dalam keluarga, pertemanan atau dalam lingkungan sosial sering kali membuat jiwa tak nyaman bahkan  kecewa.

Sesungguhnya tak perlu kaget jika ada orang yang memerlukan kita disaat butuh, tetapi setelah yang diinginkannya tercapai, ia pun melupakan kita.

Tak perlu kecewa jika mengalami hal itu, tetapi sebaliknya kita harus memperoleh pelajaran bahwa sebenarnya orang itu sedang melatih kesabaran dan keihklasan.

Kita harus terbiasa jadi orang yang dilupakan meskipun telah berkontribusi dengan kebaikan. Kita harus yakin  bahwa Tuhan tidak akan menyia-nyiakan orang yang telah berbuat kebaikan. Kita harus siap, saat jasa dilupakan bahkan dianggap tidak penting lagi.

Biarkan orang lain melupakan jasa-jasa kita, asal saja kita tidak jadi orang yang begitu mudah melupakan jasa orang lain, terlebih-lebih saat sedang berada dalam kesulitan.

Ingatlah dilupakan itu sakit, jadi jangan pernah melupakan kebaikan orang, jika tidak ingin dilupakan.

Habib Ali Al-Jupri berkata,” *Jika Tanganmu pendek untuk membalas kebaikan seseorang, maka panjangkanlah lisanmu untuk selalu mendoakannya.”*

Yu kita doakan orang-orang yang telah berjasa pada kita, semoga mereka diberi umur panjang, sehat dan jika mereka telah berpulang ke rahmat Allah semoga mereka bahagia di alam keabadiannya

_Met aktivitas, semoga sukses selalu, bahagia selalu, Panjang umur dan diluaskan rezekinya._

Salam Takjim
Idat Mustari

Pos terkait